Kewirausahaan dan Produktifitas
DAFTAR
ISI
HALAMAN
JUDUL ………………………………………………………………….. i
KATA
PENGANTAR ………………………………………………………………... ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ………………………………………………………………... 1
BAB II
PEMBAHASAN
A.
PENGERTIAN
1. Kewirausahaan …………………………………………………………………. 2
2. Produktivitas
…………………………………………………………………… 2
B. PENJELASAN
1.
Ciri-Ciri Wirausaha
……………………………………………………………. 3
2.
Syarat-Syarat
Wirausaha ………………………………………………………. 3
3.
Langkah-Langkah
Menjadi Wirausaha ………………………………………… 5
4.
Keberhasilan
Kewirausahaan ………………………………………………….. 5
5.
Kegagalan Kewirausahaan
……………………………………………………... 6
7. Produktivitas
dalam prespektif Islam ………………………………………….. 7
BAB
III PENUTUP
A.
Kesimpulan
…………………………………………………………………… 9
DAFTAR PUSTAKA ………………………………………………………………………… 10
Segala
puji hanya bagi Allah SWT, karena dengan rahmat dan karunia-Nya kami masih
diberi kesempatan untuk menyelesaikan makalah ini, serta salam semoga tercurah
kepada Nabi Muhammad Saw Alhamdulillahirobbilalamin. Tidak lupa saya ucapkan terima
kasih kepada dosen pembimbing kewirausahaan dalam menyelesaikan makalah ini. Perlunya
kewirausahaan dan produktivitas adalah kunci utama untuk kita lebih maju untuk
hari ini dan masa depan.
Penulis menyadari dalam penulisan makalah ini
masih banyak kekurangan, oleh sebab itu penulis sangat mengharapkan kritik dan
saran yang membangun. Semoga makalah ini bermanfaat untuk kemajuan dan
kemandirian. Aamiin
Tebas,
30 Desember 2018
BAB I PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
Wirausaha dan Produktifitas menjadi sangat
penting untuk saat ini dan masa depan. Pertumbuhan penduduk semakin meningkat,
sehingga berpengaruh pada meningkatnya angka jumlah tenaga kerja. Jika antara
jumlah tenaga dan lapangan kerja tidak seimbang, maka pengangguran dan
ketimpangan ekonomi akan menjadi permasalahan yang semakin mendesak untuk
segera diselesaikan. Jumlah pengusaha disuatu wilayah yang minim, menggambarkan
rendahnya daya saing yang dimiliki. Dalam menunjang munculnya daya saing yang
tinggi, fungsi serta peran Wirausaha dan Produktifitas sangat diperlukan. Oleh
itu penting untuk melahirkan Wirausaha dan produktifitas sehingga tercapai generasi cerdas, mandiri,
kreatif, inovatif dan mampu membuat peluang usaha. Maka, wirausaha dan
produktifitas akan lebih inovatif dan kreatif dalam hal pengembangan diri
mereka melalui pembuatan lapangan usaha, sehingga kedepan diharapkan dengan
terciptanya lapangan pekerjaan yang luas maka pertumbuhan ekonomi di daerah
akan ikut meningkat
Produktivitas mengandung makna sikap mental
untuk selalu melakukan perbaikan dan peningkatan kinerja dalam bekerja. Sikap
produktif adalah komitmen untuk maju dan memotivasi untuk berbuat lebih baik.
Produktivitas sebagai ukuran daya saing suatu negara dan
kemakmuran/kesejahteraan suatu bangsa sangat ditentukan oleh daya saing,
Menurut data World Economic Forum tahun 2008-2009 yang mengukur produktivitas
suatu negara, Indonesia berada pada peringkat 55 dari 135 negara, jauh
tertinggal dari Thailand dan Malaysia yang sudah menduduki ranking ke 34 dan 21
serta Singapura sudah masuk ke peringkat 5 dunia. Menurut rumusan David
McClelland, seorang sosiolog terkemuka, suatu negara dapat dikatakan
makmur/sejahtera harus memiliki jumlah entrepreneur atau wirausahaan sebanyak
2% dari total polulasi penduduknya. Indonesia baru memiliki 0,18 atau 400.000
jiwa yang menjadi wirausahaan. Sehubungan dengan hal tersebut di atas yang
diharapkan dapat melahirkan wirausaha yang mampu berdaya saing nasional,
regional dan internasional untuk mendukung ketercapaian program dimaksud.
BAB
II PEMBAHASAN
A. Pengertian
1.
Kewirausahaan
Kewirausahaan
(Entrepreneurship) adalah proses mengidentifikasi, mengembangkan, dan
membawa visi ke dalam kehidupan. Visi tersebut bisa berupa ide inovatif,
peluang, cara yang lebih baik dalam menjalankan sesuatu. Hasil akhir dari
proses tersebut adalah penciptaan usaha baru yang dibentuk pada kondisi risiko
atau ketidakpastian. Sedangkan wirausahawan mengandung arti secara harfah, wira
berarti berani dan usaha berarti daya upaya atau dengan kata lain wirausaha
adalah kemampuan atau keberanian yang dimiliki oleh seseorang untuk melihat dan
menilai kesempatan bisnis, mengumpulkan sumber daya yang dibutuhkan untuk
mengambil tindakan yang tepat dan mengambil keuntungan dalam rangka meraih
kesuksesan.Orang yang melakukan kegiatan kewirausahaan disebut wirausahawan.
2.
Produktivitas
Buchari alma (2009) Menyatakan produktivitas
ialah kuantitas atau volume dari produk atau jasa yang dihasilkan .akan tetapi
banyak pandangan menyatakan bahwa produktivitas bukan hanya kuantitas,tetapi
juga kualitas produk yang dihasilkan ,yang harus juga dipakai sebagai pertimbangan
mengukur tingkat produktivitas.
B. Penjelasan
Muncul pertanyaan mengapa seorang
wirausahawan (entrepreneur) mempunyai cara berpikir yang berbeda dari
manusia pada umumnya. Mereka mempunyai motivasi, panggilan jiwa, persepsi dan
emosi yang sangat terkait dengan nilai nilai, sikap dan perilaku sebagai
manusia unggul. Rusdiana(2014) Wirausahaan secara umum adalah orang-orang
yang mampu menjawab tantangan -tantangan dan memanfaatkan peluang-peluang yang
ada.ide adalah hal yang utama .kemampuan memiliki ide yang
cemerlang akan dapat menentukan masa depan bangsa .setiap orang
pasti punya pikiran ,tapi hanya sedikit yang punya ide ide,adalah buah pikiran
yang punya arah atau tujuan yang bernilai tinggi untuk diri sendiri dan juga
lingkungannya.
1. Ciri-Ciri
Wirausaha
a.
Percaya diri
Percaya
diri berarti memiliki keyakinan kuat dan optimisme yang tinggi.
b.
Berorientasi pada tugas dan hasil
Berorientasi
pada tugas berarti memiliki tekad kerja keras, tekun, enerjik, serta memiliki
semangat dan kemauan dalam menghadapi kesulitan. Berorientasi pada hasil
berarti haus akan prestasi serta mengejar keuntungan.
c.
Pengambilan risiko
Memiliki
keberanian untuk mengambil risiko yang wajar dalam menjalankan usahanya dan
menyukai tantangan.
d.
Kepemimpinan
Kepemimpinan
berarti memiliki perilaku sebagai pemimpin yang baik.
e.
Keorisinalan dan kreativitas
Memiliki
daya kreasi dan imajinasi tinggi serta inovatif dalam membuat sesuatu yang
baru, menyesuaikan dengan keadaan, dan memanfaatkan kesempatan yang ada.
f.
Berorientasi pada masa depan
g.
Efisien
Selalu
mengutamakan efisiensi, penghematan biaya, dan tidak konsumtif, selalu
menanamkan kembali keuntungan yang diperoleh
h.
Cerdas
Mempunyai
cara analisis yang tepat, sistematis, dan metodologis.
2. Syarat-Syarat
Wirausaha
a.
Semangat kerja, kemauan, dan ketekunan
Berhasilnya
usaha di segala bidang tergantung besarnya semangat kerja seseorang, kemauan,
ketelitian,dan ketekunannya.
b.
Pengetahuan
Memiliki
tingkat pengalaman yang cukup baik yang merupakan hasil belajar sendiri atau
turun-menurun dari keluarga atau melalui pendidikan formal. Pada hakikatnya
keberhasilan ditentukan oleh nilai-nilai yang didapat dari pendidikan sejak
masa kanak-kanak hingga dewasa.
c.
Kemampuan dan keahlian
Calon
wirausaha perlu memiliki kemampuan untuk mendapatkan gagasan-gagasan yang orisinil
atau memilih orang yang tepat dalam bidangnya.
d.
Kesempatan yang ada dan digunakan
Untuk
menyalurkan gagasan, keinginan, dan kemampuan diperlukan kesempatan, baik
diciptakan sendiri maupundiberikan oleh orang lain sehingga seorang wirausaha
dapat menentukan pilihan dan cara yang tepat untuk menyalurkan kemampuannya.
e.
Disiplin, keteraturan dan kecepatan kerja
Disiplin
merupakan faktor yang membentuk seorang wirausaha yang tangguh. Dengan disiplin
yang tinggi, efisiensi dan produktifitas kerja dapat meningkat.
f.
Keberanian mengambil risiko dan menghadapi
ketidakpastian
Keberanian
maerupakan semangat kepeloporan berdasarkan perhitungan yang matang unuk
membuka gagasan-gagasan baru dan mengambil satu keputusan dalam situasi apa
pun. Untuk itu, diperlukan pendekatan
g.
Merdeka lahir batin
Manusia
merdeka lahir batin adalah seseorang yang mampu untuk tidak menggantungkan
nasibnya pada siapapun.
h.
Inovatif dan kreatif
Kreatif
dan inovatif merupakan sifat-sifat dasar yang harus dimiliki. Seorang yang
kreatif akan menciptakan gagasan-gagasan baru, sedangkan seorang yang inovaif
selalu menerapkan gagasan baru untuk terus berkembang.
i.
Takwa pada Tuhan Yang Maha Esa
Meningkatkan
ketakwaan pada Tuhan Yang Maha Esa akan mendorong pada perbuatan-perbuatan yang
positif dan melatih diri agar menghindarkan diri dari perbuatan tercela,
sehingga menumbuhkan sifat jujur dan tanggung jawab.
j.
Modal dan keuangan
Modal
memang sesuatu yang penting tapi bukan nomor satu. Hanya sebagai pelengkap
dalam kegiatan wirausaha.namun perkembangan dunia usaha yang semakin
pesat menyebabkan modal menjadi masalah yang perlu mendapat perhatian.
3. Langkah-Langkah
Menjadi Wirausaha
a.
Sumber ide usaha
Sumber
ide untuk memulai sebuah usaha dapat diperoleh dari pekerjaan dan keterampilan,
minat dan hobi, pengalaman, serta dari pengamatan.
b.
Melihat peluang usaha
Sebelum
menentukan bidang usaha apa yang akan dijalankan, maka terlebih dahulu
dianalisisi apakah bidang usaha yang dipilih tersebut telah ada atau belum
serta bagaimana prospeknya. Tiga alternatif yang dapat dijadikan dasar untuk
melihat peluang usaha adalah menghasilkan barang baru, menghasilkan barang yang
sama jenisnya tapi berbeda model, atau menghasilkan barang tiruan yang baru,
memodifikasi barang tersebut.
c.
Analisis peluang usaha
Sebelum
melangkah dalam kegiatan usaha, terlebih dahulu dibuat perencanaan usaha yang
meliputi masalah diri pribadi, permodalah, organisasi dan manajemen, peluang
usaha, hukum dan perundang-undangan, serta masalah lingkungan.
Seorang
wirausaha memiliki peran sangat besar dalam melakukan wirausaha. Peran
wirausaha dalam perekonomian suatu negara adalah:
a.
Menciptakan lapangan kerja
b.
Mengurangi pengangguran
c.
Meningkatkan pendapatan masyarakat
d.
Mengombinasikan faktor–faktor produksi (alam,
tenaga kerja, modal dan keahlian)
e.
Meningkatkan produktivitas nasional.
4. Keberhasilan
Kewirausahaan
a.
Kerja keras.
Dalam menjalankan usaha kita perlu menyadari bahwa setiap orang yang menekuni bidang usaha, usaha apapun itu, dituntut untuk memiliki pemikiran untuk selalu bekerja keras dan tekun.
Dalam menjalankan usaha kita perlu menyadari bahwa setiap orang yang menekuni bidang usaha, usaha apapun itu, dituntut untuk memiliki pemikiran untuk selalu bekerja keras dan tekun.
b.
Kerja sama dengan orang lain.
Sebagai makhluk sosial, yang mau tidak mau kita musti bergantung kepada orang lain, maka dari itu semestinyalah kita belajar bergaul dan membawa diri pada orang lain.
Sebagai makhluk sosial, yang mau tidak mau kita musti bergantung kepada orang lain, maka dari itu semestinyalah kita belajar bergaul dan membawa diri pada orang lain.
c.
Penampilan yang baik.
Penampilan adalah cerminan kebersihan hati dan perilaku seseorang, oleh karena itu, untuk menunjang usaha yang kita lakukan maka penampilan juga sangat berperan.
Penampilan adalah cerminan kebersihan hati dan perilaku seseorang, oleh karena itu, untuk menunjang usaha yang kita lakukan maka penampilan juga sangat berperan.
d.
Yakin, keyakinan.
Segala sesuatu yang dilakukan wujudkan dalam diri kita bahwa kita bisa.
Segala sesuatu yang dilakukan wujudkan dalam diri kita bahwa kita bisa.
e. Pandai
membuat keputusan.
f.
Mau menambah pengetahuan.
Seorang wirausahawan dituntut untuk selalu belajar dari sekelilingnya, lingkungan sekitarnya dan dari produk-produk yang dibuat.
Seorang wirausahawan dituntut untuk selalu belajar dari sekelilingnya, lingkungan sekitarnya dan dari produk-produk yang dibuat.
g.
Pandai berkomunikasi.
Belajarlah mengeluarkan kalimat yang baik (sesuai).
Belajarlah mengeluarkan kalimat yang baik (sesuai).
5. Kegagalan
Kewirausahaan
a.
Kurangnya dana untuk modal.
Tidak semua kegagalan disebabkan karena modal yang tidak ada, akan tetapi sebagian besar kegagalan itu ada karena kurangnya dana.
Tidak semua kegagalan disebabkan karena modal yang tidak ada, akan tetapi sebagian besar kegagalan itu ada karena kurangnya dana.
b.
Kurangnya pengalaman dalam bidang bisnis.
Berikan suatu jabatan kepada ahlinya, dengan kata lain tempatkan sesuatu pada tempatnya.
Berikan suatu jabatan kepada ahlinya, dengan kata lain tempatkan sesuatu pada tempatnya.
c.
Tidak adanya perencanaan
yang tepat dan matang.
Dalam berwirausaha, merencanakan sesuatu, atau menyusun sesuatu perlu disiapkan sebelumnya.
Dalam berwirausaha, merencanakan sesuatu, atau menyusun sesuatu perlu disiapkan sebelumnya.
d. Tidak
cocoknya minat terhadap bidang usaha yang sedang digeluti(diteliti).
Terkait dengan penjelasan point b diatas, yaitu menempatkan sesuatu pada tempatnya, termasuk tempatkan minat dan bakat dimana orang itu berminat dan berbakat agar usaha atau pekerjaan yang dilakukan menjadi sahabat dan dapat ditekuni dengan baik.
Terkait dengan penjelasan point b diatas, yaitu menempatkan sesuatu pada tempatnya, termasuk tempatkan minat dan bakat dimana orang itu berminat dan berbakat agar usaha atau pekerjaan yang dilakukan menjadi sahabat dan dapat ditekuni dengan baik.
a.
Knowledge
Pengetahuan merupakan akumulasi hasil proses pendidikan
baik yang diperoleh secara formal maupun non formal yang memberikan kontribusi
pada seseorang di dalam pemecahan masalah, daya cipta, termasuk dalam melakukan
atau menyelesaikan pekerjaan. Dengan pengetahuan yang luas dan pendidikan yang
tinggi, seorang pegawai diharapkan mampu melakukan pekerjaan dengan baik dan
produktif.
b.
Skills
Ketrampilan adalah kemampuan dan penguasaan teknis
operasional mengenai bidang tertentu, yang bersifat kekaryaan. Ketrampilan
diperoleh melalui proses belajar dan berlatih. Ketrampilan berkaitan dengan
kemampuan seseorang untuk melakukan atau menyelesaikan pekerjaanpekerjaan yang
bersifat teknis. Dengan ketrampilan yang dimiliki seorang pegawai diharapkan
mampu menyelesaikan pekerjaan secara produktif.
c.
Abilities
Abilities atau kemampuan terbentuk dari sejumlah
kompetensi yang dimilki oleh seorang pegawai. Konsep ini jauh lebih luas,
karena dapat mencakup sejumlah kompetensi. Pengetahuan dan ketrampilan termasuk
faktor pembentuk kemampuan. Dengan demikian apabila seseorang mempunyai
pengetahuan dan ketrampilan yang tinggi, diharapkan memilki ability yang tinggi
pula.
d.
Attitude
Attitude merupakan suatu kebiasaan yang terpolakan. Jika
kebiasaan yang terpolakkan tersebut memilki implikasi positif dalam hubungannya
dengan perilaku kerja seseorang maka akan menguntungkan. Artinya apabila
kebiasaan-kebiasaan pegawai adalah baik, maka hal tersebut dapat menjamin
perilaku kerja yang baik pula. Dapat dicontohkan seorang pegawai mempunyai
kebiasaan tepat waktu, disiplin, simple, maka perilaku kerja juga baik, apabila
diberi tanggung jawab akan menepati aturan dan kesepakatan.
e.
Behaviors
Demikian dengan perilaku manusia juga akan ditentukan
oleh kebiasaankebiasaan yang telah tertanam dalam diri pegawai sehingga dapat
mendukung kerja yang efektif atau sebaliknya. Dengan kondisi pegawai tersebut,
maka produktivitas dapat dipastikan akan dapat terwujud.
Produktivitas
berarti kemampuan untuk menghasilkan sesuatu. Islam sebagai pedoman hidup yang
turun dari Sang Pencipta manusia, sangat menghargai bahkan amat mendorong
produktivitas. Rosulullah saw. Bersabda:
Artinya: Dari Ibnu
„Umar ra dari Nabi saw, ia berkata: “Sesungguhnya Allah mencintai orang yang
beriman yang berkarya (produktif menghasilkan berbagai kebaikan)”
Produktivitas
juga sangat erat hubungannya dengan bekerja, tanpa dengan bekerja seseorang
tidak mungkin dapat menghasilkan sesuatu(produktif). Banyak tuntunan dalam
Al-Quran dan Hadits tentang bekerja. Seperti yang tersirat dalam QS At-Taubah
ayat 105.
Artinya: “dan
Katakanlah: "Bekerjalah kamu, Maka Allah dan Rasul-Nya serta orang-orang
mukmin akan melihat pekerjaanmu itu, dan kamu akan dikembalikan kepada (Allah)
yang mengetahui akan yang ghaib dan yang nyata, lalu diberitakan-Nya kepada
kamu apa yang telah kamu kerjakan”
Berdasarkan
ayat di atas dapat di katahui bahwa Islam sangat membenci pada orang yang malas
dan bergantung pada orang lain.
Artinya: “Barangsiapa
yang mengerjakan amal saleh, baik laki-laki maupun perempuan dalam Keadaan
beriman, Maka Sesungguhnya akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik dan
Sesungguhnya akan Kami beri Balasan kepada mereka dengan pahala yang lebih baik
dari apa yang telah mereka kerjakan.”QS Alnahl [16]:97 menjanjikan manusia
bahwasanya balasan bekerja adalah kehidupan yang layak dan pahala yang baik
melebihi nilai kebaikan pekerjaan itu sendiri. Ini menyiratkan bahwa bekerja
itu memiliki nilai plus.
BAB
III PENUTUP
A. Kesimpulan
Dalam melaksanakan kegiatan
wirausaha, produktivitas menjadi hal penting yang perlu diketahui dan dimiliki.
Dengan Produktivitas yang baik, maka seorang yang melakukan kegiatan wirausaha
akan terpacu agar menjadi lebih baik. Produktivitas dibutuhkan agar kegiatan
wirausaha bisa terus berlangsung. Jika tidak ada produktivitas, maka kegiatan
wirausaha cenderung berhenti di tempat. Seorang wirausahawan perlu untuk
menjadi produktif dalam kegiatan wirausahanya.
Daftar Pustaka :
http://listianiunpam25.blogspot.com/2016/02/
di unduh Desember 2018
https://media.neliti.com/media/publications/102884-ID-faktor-faktor-yang-mempengaruhi-produkti.pdf
di unduh Desember 2018
Comments
Post a Comment